Jumat, 05 Desember 2008

Tsunami Itu Datang Lebih Cepat


"Tsunami itu datang lebih cepat dari yang kita perkirakan," kata seorang ahli ekonomi FE Universitas Airlangga kemarin (5/12). Ia mengatakan itu pada saya sambil tertunduk lesu. Tsunami yang ia maksud bukan badai raksasa seperti yang memporakporandakan Aceh 2004 lalu, tapi daya rusak dan luasan gelombangnya jauh lebih dahsyat. Tsunami yang menciptakan krisis ekonomi global di seluruh dunia.
Ahli ekonomi yang sudah bergelar doktor ini menyebutkan, dampak krisis keuangan global (yang membuat Amerika sekarat dan sulit pulih sampai sekarang) sampai lebih cepat di Indonesia. Padahal para ahli ekonomi memprediksi, dampak krisis baru akan terasa tahun 2009. Tapi ternyata, sekarang resesi ekonomi itu sudah di depan mata.
Ada indikasi resesi ekonomi yang terjadi. Pertama, tingkat inflasi turun drastis. Dibandingkan kenaikan inflasi yang tinggi, penurunan inflasi jauh lebih berbahaya. Karena penurunan inflasi mengindikasikan permintaan turun, karena daya beli turun. Jika daya beli masyarakat turun, produksi berkurang. Disinilah dimulai stagnasi ekonomi. Indikasi kedua, PHK massal yang terjadi akhir tahun ini sudah mencapai ratusan ribu buruh. Dampaknya terjadi pembengkakan angka pengangguran, dan masalah2 sosial lainnya.
Well.. inilah saatnya kapitalisme diambang kematian. Ketika kapitalisme telah hancur, siapa sistem penggantinya? Memang perubahan harus dilakukan secara fundamental. Sistem ini harus berubah. Perubahan itu sebenarnya sudah mulai tampak. Eropa bahkan sekarang mulai mengkaji perubahan sistem kapitalisme pada syariah. Demikian juga Hongkong. Kapan Indonesia? Masih berharap pada kapitalisme yang sebentar lagi menjemput ajalnya?
Sooner or later, kapitalisme, sistem yang kufur ini akan tergilas oleh kerakusannya sendiri. Sistem bikinan manusia yang lemah dan rapuh ini sudah tak mampu lagi berkuasa. Penerapan sistem ini sudah meberi dampak buruk dan justru menjauhkan rakyat dari kesejahteraan.
Hanya ekonomi syariah yang mampu bertahan dalam krisis apapun. Selama 13 abad, sistem ekonomi syariah tidak tergoyahkan. Tentu saja ini bisa terjadi, karena sistem ekonomi syariah dirancang oleh Dzat Yang Maha Mensejahterakan Manusia, Allah SWT.
Tapi perlu diingat, sistem ekonomi syariah hanya satu dari bagian persoalan yang tercakup dalam masalah politik. Kalau sistem ekonominya mau berubah, sistem politiknya pun harus berubah. Karena tidak ada yg bisa menerapkan sistem ekonomi syariah secara sempurna jika tidak dalam naungan khilafah (pemerintahan) Islam. Jadi, lebih urgent saat ini, memperjuangkan khilafah yang akan menerapkan syariah Islam dalam segala aspek kehidupan.

Tidak ada komentar: